Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Letusan Terbesar di Dunia Ada di Danau Toba


2 dari 3 Kompasianer menilai Bermanfaat.

Letusan Dahsyat Toba
Kaldera Danau Toba. Menurut teori Toba Supereruption atau Youngest Toba Tuff, dahulu kala sebuah gunung meletus dahsyat di tempat yang sekarang menjadi danau Toba. Waktu kejadiannya sekitar 75.000 tahun yang lalu. Letusan gunung ini pada skala 8 VEI (volcanic explosivity index). Skala 8 berarti letusan ini terbesar dibandingkan yang lain. (Kalau skala richter yang terbesar adalah 10). Saking besarnya letusan ini diperkirakan hanya terjadi 2X (dua kali) saja tiap 100.000 tahun.
Yang harus diwaspadai dalam waktu dekat adalah masih ada kemungkinan untuk terjadi letusan dahsyat pada skala 8 VEI lagi di dunia. Kan menurut prediksi para ahli geologi tiap 100.000 tahun terjadi dua kali, sedangkan peristiwa di danau toba sudah 75.000 tahun lewat. Kita hanya bisa berharap kalau memang terjadi, jangan di Indonesia dong. Gantian yang laen masak kita terus, bosen ah. hehehe.

Danau Toba <!-- more -->

Klo terjadi sekarang bisa gawats, katanya nih semburan materialnya saja waktu itu mencapai 670 mil kubik (2800 Km kubik). Hal ini membuat iklim berubah drastis. Selama 10 tahun bumi mengalami musim dingin. Musim panas menjadi tiada karena tertutup debu. Tumbuhan terganggu fotosintesisnya. Kelaparan dan penyakit epidemi ada dimana-mana. Diperkirakan penduduk bumi berkurang drastis 99 % dari 60 juta orang menjadi hanya 10.000 orang saja.`
Sebagai perbandingan, letusan besar lainnya juga terjadi di Indonesia yaitu :
1. Letusan Gunung Tambora (tahun 1815)
Skala (VEI) : 7
Deskripsi letusan : Sangat Amat Besar
Korban Meninggal : > 71.000 orang
Material Erupsi : 36 mil kubik (150 Km kubik), 200 juta ton uap belerang
Ketinggian kolom erupsi : > 25.000 m
Ketebalan abu vulkanik pada jarak 10 mil : puluhan kaki (> 3,3 m), 100 mil : beberapa kaki (1-2 m)
Frekuensi letusan skala 7 terjadi di dunia : beberapa kali dalam seribu tahun
Terjadi satu tahun tanpa musim panas di belahan bumi utara.
Menurut skala VEI tiap naik satu satuan angka berarti intensitasnya naik 10 x jadi  letusan di danau toba intensitas letusannya 10 X (sepuluh kali) lebih besar dari letusan gunung Tambora di atas.
2. Letusan Krakatau (tahun 1883)
Skala (VEI) : 6
Deskripsi letusan : Sangat Besar
Korban Meninggal : > 36.600 orang
Material Erupsi : 5 mil kubik (21 km kubik)
Ketinggian kolom erupsi : > 25.000 m
Ketebalan abu vulkanik pada jarak 10 mil : 10 kaki (3,3 m), 100 mil : 1 kaki (33 cm)
Frekuensi letusan Skala 6 terjadi di dunia : beberapa kali dalam satu abad
Letusan di danau toba intensitas letusannya 100 X (seratus kali) lebih besar dari letusan gunung krakatau di atas.
3. Letusan Merapi ( tahun 1006)
Skala : ?
Deskripsi Letusan : Sangat Besar
Korban meninggal : banyak penduduk Jateng dan DIY
Material Erupsi : seluruh Jawa Tengah dan DIY tertutup abu dan mengakibatkan kepindahan kerajaan Mataram Hindu ke Jawa Timur
Catatan : Gunung Merapi adalah salah satu dari enam belas gunung api teraktif di dunia di samping Etna, Vesuvius, Mauna Loa, dll.
4. Letusan Gunung Kelud (tahun 1586 dan 1919)
Skala (VEI)  : 5
Deskripsi letusan : Besar
Korban Meninggal : 10.000 dan 5.115 orang.
Material Erupsi : 0,25 mil kubik
Ketinggian Kolom Erupsi :> 25.000 m
Ketebalan abu vulkanik pada jarak 10 mil : 2 kaki (> 66 cm), 100 mil : beberapa inci (5-20 cm)
Frekuensi letusan skala 5 terjadi di dunia : sekali dalam sepuluh tahun
5. Kaldera Danau Maninjau
Skala VEI : 7
Deskripsi letusan : Sangat Amat Besar
Material erupsi : 50-60 mil kubik (250 Km kubik)
Kesimpulan
Dengan banyaknya letusan-letusan terbesar di dunia ada di Indonesia, lengkap sudah julukan negara ini sebagai “mbahnya” gunung berapi. Mungkin dibutuhkan lebih banyak lagi Mbah Marijan buat menjinakkan keganasan gunung berapi. hehehe.
Ya enggak lah bukan itu kesimpulannya. Ngawur aja. Maksudnya pemerintah harus lebih baik mempelajari manajemen bencana gunung berapi agar tidak jatuh korban yang terlalu banyak. (Diminimalisir gitu!) Bencana-bencana besar bisa saja terjadi di Indonesia. Paling tidak kesiapan informasi dan aksi tanggap darurat harus memadai. Biasanya korban yang jatuh akibat sakit dan kelaparan jauh lebih besar daripada korban yang langsung terkena efek letusan. Perlu diwaspadai juga awan piroklastik yang panas itu.
Sumber :
USGS, wikipedia, encyclopedia britannica, dll
 ***
postingan ini aku buat untuk melengkapi ujian praktekku...
hehehe 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar